pantau dan dukung situs berita STANIA-INFO.COM dengan menekan tombol ikuti dibawah halaman ini # untuk promosi,pemberitaan,claim,dll hub.081377501213 # bagi masyarakat yang memiliki informasi penting, peristiwa, berbagi informasi, fhoto, video dll. hub.0813-7750-1213 STANIA INFO: pendidikan
close
BUTUH NIDI, SLO, KWH? ATAU PUNYA MASALAH KELISTRIKAN LAINYA? HUBUNGI PT.GOPAL.ID

www.staniacivil.com

- info seputar tehnik sipil dan kelistrikan -

www.stania-info.com

- berbagai menu informasi tersaji -

WARTA OJOL

-informasi seputar ojek online-

Showing posts with label pendidikan. Show all posts
Showing posts with label pendidikan. Show all posts

Tuesday, January 17, 2023

Sistem Pendidikan Terbaik Di Dunia (Finlandia)




Stania-info.com - Siapa yang tidak mengakui Negara Finlandia dalam mengolah sistem pendidikan, bahkan sistem pendidikan yang ada di negara ini menjadi salah satu yang terbaik di seluruh dunia, di kembang ciptakan sejak tahun 1970 an, siapa yang tidak sepakat meski tidak ada sistem ranking dan pekerjaan rumah, beberapa negara bahkan indonesia sempat ingin menerapkan hal serupa namun gagal, bagaimana agar sistem pendidikan ini tergolong sukses? berikut ini ulasannya

Standar Umur Sangat Di Perhatikan


Sebenarnya aturan yang menerapkan aturan usia sekolah anak sudah di terapkan di negara kita jauh-jauh hari, hanya saja karena beberapa pertimbangan, aturan tersebut longgar dan perlahan mulain di abaikan, berbeda dengan Indonesia anak-anak di Finlandia tidak di izinkan untuk memasuki ruang kelas tingkat dasar sebelum berumur 7 tahun, kerena pada saat usia di bawah 7 tahun mereka mengaggap anak belum matang dalam menyerap pelajaran sehingga tidak menutup kemungkinan akan membuat anak jenuh dan kondisi ini sangat tidak baik 

Tidak Ada Ujian Dan PR


Anak sekolah di Finlandia tidak di bebankan dengan Ujian dan PR seperti yang di terapkan di Indonesia dan hal unik lainnya adalah nilai ujian sebagai penentu kelulusan tidak berlaku di negara tersebut sampai mereka memasuki usia remaja

Ujian di Finlandia hanya berlaku sekali untuk setiap murid ketika mereka menginjak usia 16 tahun, bukan hanya itu, jam istirahat pun sangat di perhatikan begitu pula dengan waktu bermain, setidaknya 75 menit akan di habiskan untuk beristirahat dan waktu bermain mereka pun sangat di hargai 

Di negara finlandia sangat menghargai waktu anak-anak saat bermain dari pada hanya tinggal di dalam kelas

Tidak Ada Sistem Ranking


Kemampuan setiap anak jelas berbeda antara satu dengan yang lainnya, sebagian mereka akan tumbuh dengan kemampuan yang baik dalam menyerap pelajaran dan sebagiannya lagi tidak seperti itu, meski demikian di Finlandia tidak ada istilah akselerasi atau mengulang bagi murid dan siswanya

Segala hal yang berhubungan dengan pengelompokan dan sistem ranking tidak berlaku di negara Finlandia ini, sehingga bisa di katakan bahwa semua murid sama dan tidak ada jurang pemisah antara murid yang unggul dan tidak terlalu unggul, hal ini juga di dukung dengan sikap dari para tenaga pendidik di negara tersebut

Beasiswa Penuh


Mahalnya biaya pendidikan sering kali menjadi penghalang anak penerus bangsa di Indonesia, yang berakibat penerapan pendidikan di negara kita menjadi tidak merata karena hanya dapat di ikuti oleh anak tertentu saja, tapi tidak di negara Finlandia yang menggeratiskan sekolah bagi anak-anak mereka hingga ke perguruan tinggi

Tercatat lebih dari 93% orang Finlandia merupakan lulusan sekolah tinggi dan beberapa di antara menempuh S1 lebih dari sekali, karena apresiasi dari pemerintah tersebut hasilnya siswa di Finlandia selalu mendapat peringkat teratas pada tes PISA dan beberapa olimpiade dunia

Jam Belajar Yang Sedikit Dan Lebih Banyak Jam Praktik


Sejak dulu di Indonesia sudah sepakat bahwa kegiatan belajar di dalam kelas harus di imbangi dengan praktik di luar kelas, tidak berlaku di negara Finlandia yang menjadikan praktik merupakan hal yang sangat penting di bandingkan pembelajaran di dalam kelas

Mereka meyakini bahwa praktik akan jauh lebih berguna daripada mempelajari teori secara terus menerus, selain membuat jenuh juga tidak efisien jika belajar di kelas lebih lama di bandingkan praktik yang langsung bisa di lakukan di luar kelas

Bagi siswa SD hanya memiliki jam pelajaran antara 4 sampai 5 jam sehari, sementara siswa tingkat atas hanya 16 jam perminggu yang mana mereka hanya akan datang ke sekolah untuk belajar mata pelajaran yang mereka sukai, sangat menyenangkan

Guru Yang Berkualitas


Lahirnya anak didik yang berkualitas tentunya di dukung dengan tenaga pengajar yang berkualitas pula, inilah yang terjadi di Finlandia, yang mana semua tenaga pendidiknya memiliki kulaitas yang baik, mulai dari bimbingan cara mengajar yang benar hingga pemahaman teori yang mendalam untuk kemudian di salurkan ke siswa dengan cara yang menyenangkan dan tidak membosankan

Coba bayangkan kalau Indonesia menerapkan sistem pendidikan seperti di Finlandia, tentunya akan sangat menyenangkan dan akan terjadi perubahan yang besar di dalam dunia pendidikan Indonesia

Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa untuk tinggalkan komentar yang positif dansaran yang membangun untuk kami. Terimakasih.

Penulis : Rangga Saputra
Editor : Ardy stania
Share:

Monday, January 16, 2023

Hal Yang Hilang Dari Pendidikan Indonesia

yang hilang dari pendidikan indonesia



Stania-info.com - Pada tanggal 1 Juni 1945, Badan Penyelidikan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI telah sampai pada hari terakhir di rapat pertamanya, pada saat itu Ir Soekarno memberikan sebuah pernyataan yang menarik yaitu "Kemerdekaan adalah Political Independence" ialah satu jembatan emas, dan di seberang jembatan itulah kita akan menyempurnakan masyarakat kita

Pada dasarnya, bila Indonesia ingin sejahtera dan cerdas,kita harus merdeka dulu, Tahukah kalian kalau ini juga mirip dengan pernyataan Tan Malaka dalam bukunya yang berjudul "Madilog"

Guru serta salah satu Tokoh revolusioner ini berkata "Kalau Indonesia tidak merdeka, maka ilmu alam itu akan terbelenggu pula" dan kini setelah 76 Tahun merdeka, apakah kita sudah menggunakan jembatan emas tadi dengan benar? Apakah Ilmu-ilmu alam sudah bebas dari belenggunya? Bagaimanakah nasib Indonesia Khususnya dalam bidang Pendidikan?

Yang Hilang Dari Pendidikan Indonesia


Berdasarkan data dari World Bank mengenai "Net Enrollment Rate" Indonesia, partisipasi pendidikan di Indonesia bisa di katakan sangat tinggi, meski demikian Indonesia juga menempati peringkat yang sangat rendah dalam hal membaca, matematika dan IPA, bahkan dalam keadilan genderpun kita tidak terlalu baik

Sebelum lanjut, kami ingin menyampaikan bahwa permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia sangatlah Kompleks dan kita belum bisa membahas semuanya disini, namun pemikiran akan pendidikan yang ideal memang sudah di cananglan jauh sebelum Indonesia merdeka

Tan Malaka misalnya,yang menganggap pendidikan sebagai alat untuk bertahan hidup, sejahtera dan membatu kaum jelata, idealnya pendidikan harus membuat masyarakat mampu menghadapi kenyataan dengan berfikir secara logika dan tidak mengandalkan hal hal yang gaib

Ilmu alam dan matematika memang harus di kuasai, namun tentu tidak semua anak bisa melakukannya, disinilah Ki Hajar Dewantara dengan sistem pendidikan "Among" hadir, sistem ini mengedepankan unsur-unsur pembelajaran, keterampilan dan nilai-nilai tradisional dan mengasah keterampilan yang di minati sang anak

Masing-masing anak tidak di wajibkan untuk memahami dan mendalami seluruh mata pelajaran, dan tentunya Kartini memiliki semangat bahwa pendidikan harus bisa di dapatkan secara setara antara kaum pria dan wanita

"Lalu, Mengapa impian dari ketiga Tokoh ini masih terhambat?"

Pendidikan Orde Lama


Sementara Indonesia kekurangan guru yang kompeten, stabilitas negara Indonesai sudah terancam oleh perpecahan dan perang dingin yang berkecamuk, pemerintah belum lagi sempat mencetak guru-guru yang berkualitas, bahkan dari sedikit guru yang sudah ada, banyak yang bergabung dengan angkatan bersenjata untuk ikut berjuang

Dalam situasi ini, kuantitas guru lebih di prioritaskan di banding kualitas, tujuan guru dan pendidikan pun lebih di arahkan untuk menanam patriotisme, sehingga pengembangan sains seperti yang di inginkan Tan malaka terhambat

Pendidikan Orde Baru


Pada Era ini, intervensi pemerintahan pusat terhadap pendidikan yang kuat tidak serta merta hilang begitu saja, malah semakin meningkat, dan lebih parahnya lagi, seluruh Guru PNS harus mendukung haluan partai tertentu dan sesuai dengan kebijakan negara

Karena fokusnya pendidikan di arahkan ke pembangunan negara, akhirnya pendidikan terlalu seragam dan fokus ke ilmu Exact, sehingga tidak terlalu membuka ruang bagi minat kesenian dan ilmu sosial, siswa dan siswi pun di harapkan mempelajari segala hal walaupun tidak mereka minati

Pendidikan terus memerlukan guru yang berkualitas, namun di Indonesia hal ini masih jauh dari kenyataan, berdasarkan data Kemendikbud, rata-rata hasil dari uji kompetensi guru di Indonesia masih tidak jauh dari angka 50 dari 100, tentu ini tidak sepenuhnya salah dari guru itu sendiri, ada banyak permasalahan seperti Insentif untuk guru yang berkualitas masih sangat kurang dan berbagai hal lainnya

Pemerintahan harus turut serta dalam meningkatkan kinerja guru yang ada di Indonesia, bila itu tidak di lakukan, maka bagaimana mungkin untuk menuntut siswa menjadi lebih baik

Ada hal menarik dari Hasil tes PISA 2018, di Indonesia, Siswi cenderung jauh lebih baik dalam Matematika, membaca dan IPA di banding siswa, namun di saat kita melihat data, potensi ini tidak berlanjut ke jenjang yang lebih tinggi

Berdasarkan riset dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, persentase laki-laki 15 tahun ke atas yang telah menamatkan pendidikan SMA lebih tinggi di bandingkan perempuan, disisi lain persentase perempuan 15 tahun ke atas yang tidak menamatkan pendidika dasar SD dan tidak atau belum bersekolah sama sekali lebih tinggi di bandingkan laki-laki


Konklusi


Sekali lagi artikel ini memang belum membahas segala permasalahan pendidikan yang ada di Indonesia, namun secara sekilas kita melihat bahwa kita tidak kehilanganmurid yang cerdas atau guru yang berkompeten, tapi kita hanya belum memiliki sistem pendidikan yang kondusif untuk mengembangkan bakat dan minat siswa ataupun kompetensi dari guru

Meski demikian, kita tidak boleh hanya mengandalkan situasi ataupun yang kita hadapi kedepan, pendidikan dan kegiatan belajar adalah sesuatu yang harus terus kita kejar.

Penulis : Rangga Saputra
Editor : Ardy stania
Share:

Saturday, January 14, 2023

Masalah Pendidikan Yang Tidak Efektif - Menurut Para Ahli

Sistem Pendidikan Tidak Efektif
Sistem Pendidikan Tidak Efektif 


Stania-info.com - Kalau kita bicara tentang sistem pendidikan, mungkin sudah jadi rahasia umum dan pemikiran banyak orang kalau sistem pendidikan ini banyak cacatnya, sebut saja beberapa tokoh di Indonesia dan Mancanegara yang mengkritik tingkat efektifitas dari sistem pendidikan yang di terapkan hingga saat ini

Tapi sebenarnya, apa sih yang menjadi permasalahan dari sistem pendidikan saat ini?

Di Artikel kali ini kami akan membahas mengenai sistem pendidikan yang di terapkan saat ini di Negara tercinta kita Indonesia, dan kami juga akan memberikan prespektif tentang apa sih hal bisa kita lakukan untuk mengatasi masalah pendidikan saat ini

  • Masalah Sistem Pendidikan


Salah satu Sains Comunicater yang terkenal "Neil deGrasse Tyson" mengatakan bahwa, sekolah hanya akan me reward nilai atau IPK, tapi sayang nya kehidupan tidak me reward nilai atau IPK tersebut , jadi bisa di katakan bahwa sekolah tidak begitu efektif dan berpengaruh bagi kehidupan kita

  • Tujuan Pendidikan

 
Sebenarnya apa yang menjadi tujuan dari pendidikan tersebut? hal ini terus menjadi perdebatan, dan pastinya masing-masing orang memiliki pandangan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya

Ada yang berpendapat bahwa pendidikan adalah proses untuk seseorang mempersiapkan segala hal untuk menjalani kehidupan di masa mendatang, dengan pendidikan kita juga bisa mempelajari banyak hal yang nantinya akan di terapkan di dalam kehidupan sehari-hari

Namun yang jadi pertanyaan selanjutnya adalah, Apakah Sekolah Sudah mempersiapkan hal itu? Apakah sekolah sudah berperan dalam menyiapkan hal itu?

Dari beberapa pengamat pendidikan yang terkenal mengatakan, semua sekolah di seluruh dunia belum dapat menyiapkan hal tersebut dengan efektif,karena hal yang di hargai di lingkungan sekolah adalah NILAI, semakin tinggi Nilai seorang siswa, maka semakin baik penilaian Guru dan Murid lain terhadapnya

Sayangnya, sesuai fakta yang ada di masyarakat, Nilai Tinggi seorang siswa di sekolah tidak bisa menjamin bahwa kelak dia akan mampu untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, meski ada beberapa pendapat yang mengatakan bahwa nilai di sekolah akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan di masa mendatang

Tapi kembali lagi ke kehidupan yang nyata, kebanyakan orang yang memiliki nilai rendah di sekolah telah menjadi orang-orang yang sukses dan pandai dalam berbicara serta beprestasi di masyarakat

  • Sekolah Hanya Menjelaskan "APA" Bukan "KENAPA"


Memang kita mempelajari banyak hal di sekolah, kita di ajarkan berbagai jenis pelajaran di sekolah, dan memang kita tau APA yang sedang kita pelajari, kita paham dengan APA yang di ajarkan, dan kita bisa mengolah semua teori tentang APA yang di jelaskan oleh guru di sekolah

Tapi apakah kita tahu KENAPA hal itu di ajarkan? KENAPA kita harus tau tentang berbagai macam pelajaran di sekolah itu? apakah guru bisa menjelaskan KENAPA mereka harus mengajarkan semua mata pelajaran tersebut?

Dan kami sangat yakin bahwa hampir semua murid atau pelajar tidak tahu alasan KENAPA kita harus mempelajari semua mata pelajaran tersebut, yang secara fakta hampir semua mata pelajaran tersebut tidak terpakai ketika kita menjalani kahidupan bermasyarakat atau pun di dalam dunia kerja

  • Sekolah Membunuh Kreatifitas Murid


Menurut Sir Ken Robinson, sekolah hanya akan membunuh kreatifitas muridnya, karena murid akan terus menerus di suruh atau di perintahkan melakukan hal yang sama yang di ajari kepada semua orang

Dan jelas hal tersebut akan membunuh atau membatasi kreatifitas seseorang di dalam perkembangannya di lingkungan sekolah, tidak akan ada hal-hal yang akan bisa di lakukan sesuai dengan kreatifitas berfikirnya

Memang sangat miris jika kita harus menilai dari segi apapun, yang mana apa yang di lakukan anak-anak di masa sekolah dengan jangka waktu yang cukup lama pada akhirnya tidak bisa di terapkan secara maksimal pada kehidupan mereka di kemudian hari

Ada seorang ahli pendidikan yang mengatakan, bahwa Sekolah tidak akan memberikan apa-apa selain pengakuan dalam bentuk selembar kertas, yang kemudian dengan selembar kertas tadi akan menjadi satu syarat untuk bisa mendapatkan sebuah pekerjaan

Dulunya memang hal ini selalu menjadi standar untuk bisa mendapatkan sebuah pekerjaan, namun lambat laun seiring dengan kemajuan jaman yang semakin cepat, di tambah lagi banyaknya para cendekiawan yang terbentuk dan lahir tidak dari lingkungan sekolah, seolah-olah lebih memojokkan sistem pendidikan yang di terapkan di sekolah tersebut

Sekiranya dengan artikel ini bisa menambah sedikit wawasan bagi para pembaca mengenai masalah pendidikan yang di terapkan hingga saat ini

Tinggalkan Komentar dan Saran yang membangun untuk kami, agar kami bisa terus memberikan Informasi yang menarik serta bermanfaat. Terimakasih


Penulis : Rangga Saputra
Editor : Ardy Stania
Share:

Thursday, January 12, 2023

Kualitas Pendidikan Indonesia Di Mata Dunia

Kualitas Pendidikan Indonesia
Kualitas Pendidikan Indonesia


Stania-info.com - Pada artikel ini kami akan membahas sedikit lebih dalam mengenai kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia, yang tentunya sebagian besar masyarakat Indonesia seakan tidak memperdulikan hal penting ini

Mari kita kupas tuntas dari awal Indonesia pertama kali mengikuti tes yang bernama PISA di mulai sejak tahun 2.000 dan terakhir kali di ikuti Indonesia pada tahun 2018, dan setelah OECD selaku penyelenggara PISA mempublikasikan hasil tes tersebut ke media, hasilnya sangat mencengangkan yang mana skor hasil tes PISA Indonesia merupakan salah satu yang paling rendah di banding Negara-Negara lain

Untuk menentuka Skor PISA, OECD selaku penelenggara menetapkan 3 aspek utama yang menentukan total dari hasil tes PISA tersebut, yaitu Membaca, Matematika dan ke tiga Sains, dari ketiga hasil tes tersebut Indonesia mendapatkan total skor yang sangat rendah yakni berada pada urutan ke 70 dari 78 Negara peserta yang mengikuti tes tersebut

Skor total PISA terakhir yang di ikuti oleh Indonesia sangat menurun di banding dengan tes PISA sebelumnya, dan hal ini sangat penting untuk dapat di pahami oleh pemerintah Indonesia di dalam penerapan system pendidikan yang jauh lebih baik lagi guna menciptakan SDM yang berkualitas di kemudian hari

Dari hasil tes tersebut pasti menimbulkan banyak pertanyaan dari berbagai kalangan seperti misalnya, Apa penyebab utama yang menjadikan tes PISA Indonesia begitu rendah?, Apakah system pendidikan di Negara ini bermasalah? dan Jika terus seperti ini apa yang akan terjadi dengan Indonesia di masa mendatang? terus langkah apa yang harus kita lakukan agar pendidikan di Indonesia bisa meningkat?

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari simak artikel ini hingga akhir agar tidak menimbulkan kesalah pahaman, sekarang mari kita kupas dulu apa sih itu PISA?

PISA


Sejak beberapa dekade ke belakang, beberapa Negara mulai memperhatikan pentingnya pendidikan di Negara mereka masing-masing, memang sudah sejak dulu sering di lakukan Evaluasi pendidikan terhadap penerus bangsa masing-masing Negara, namun begitu OECD saat itu memiliki pandangan yang jauh berbeda dengan Evaluasi yang di lakukan seperti biasanya

Tes PISA tidak berusaha untuk mengetes pencapaian seorang siswa lewat hal-hal yang mereka hapal dan ingat saja, tapi lebih ke siapnya seorang siswa untuk menjalani kehidupan di masa mendatang, karena penyelengaara PISA menyadari dengan hanya menghapal dan mengingat tidak akan cukup untuk seorang siswa bisa menjalani kehidupan, ada tiga hal yang mestinya lebih di tekankan di dalam proses penerapan system pendidikan

Kita harus bertanya, ketika semua pekerjaan sudah mulai beralih ke system otomatis yang di kerjakan oleh robot yang di tanamkan AI di dalamnya, apakah siswa dan siswi ini bisa menghadapi tantangan di masa depan?

Setelah siswa dan siswi ini lulus, apakah mereka bisa melakukan analisys dan penalaran logika yang baik? karena ini adalah fundamental, jika logika mereka tidak cukup baik maka kemungknan besar pelajaran yang mereka dapatkan tidak bisa mereka terima dan terapkan dengan baik pula

Dan yang terakhir, apakah setelah mereka lulus apakah mereka memiliki atau bisa mendapatkan kapasitas untuk belajar terus menerus selama masa hidup mereka?

dari 3 poin tersebut, maka PISA menyimpulkan ada 3 Aspek penting yang akan di ukur oleh tes PISA yaitu seperti yang telah kami sebutkan di atas yaitu :

  • Membaca


Pentingnya membaca pelajaran yang di berikan, dengan lebih banyak intensitas seorangg siswa dalam membaca maka mereka tidak hanya akan menghapal dan mengingat saja, namun akan memperbesar peluang untuk mereka bisa menerapkannya di kehirupan mendatang

  • Matematika


Dengan Matematika, di harapkan setiap siswa bisa mengasah logikanya dengan sangat baik sehingga mampu untuk menganalisa segala sesuatu yang kelak akan mereka hadapi di masa mendatang

  • Sains


Scientific lteracy untuk memproses hal-hal baru yang terus muncul di jaman yang sedang pesat berkembang ini, setidaknya mereka paham dan mengerti hal baru tersebut walaupun tidak menerapkannya di dalam kehidupan mereka

Saat PISA pertama kali di bentuk, mereka sudah di hadapkan dengan beberapa masalah, yakni sudah banyaknya pelajar yang lulus dan siap untuk bekerja namun menjadi pengangguran di Negara mereka masing-masing

Hal ini di sebabkan dengan system pendidikan yang tidak tepat untuk di berikan kepada mereka, sehingga banyak perusahaan yang membutuhkan tenaga namun sangat sulit untuk mencari kriteria yang cocok untuk posisi atau job yang mereka butuhkan

Maka dari itu pihak OECD selaku penyelenggara PISA terus melakukan evaluasi guna meningkatkan SDM yang berkualitas dan bermanfaat di masyarakat dan Negara mereka masing-masing

Kesimpulan: 


Agar kualitas pendidikan Indonesia bisa terus meningkat dan menciptakan SDM yang jauh lebih berkualitas, maka sangat penting untuk pihak pemerintah selaku penyelenggara agar memperhatikan dan melakukan evaluasi dini di dalam penerapan system pendidikan saat ini


Semoga artikel ini bermanfaat untuk anda, jangan lupa tinggalkan komentar dan saran yang membangun untuk kami

Terimakasih.

Penulis : Rangga saputra
Editor : Ardy Stania
Share:

Daster elegan

https://s.shopee.co.id/gEdPxxmS1

OBJEK WISATA

BUTUH TUKANG BANGUNAN??

ardy stania sukses

YOUTUBE

Translate