pantau dan dukung situs berita STANIA-INFO.COM dengan menekan tombol ikuti dibawah halaman ini # untuk promosi,pemberitaan,claim,dll hub.081377501213 # bagi masyarakat yang memiliki informasi penting, peristiwa, berbagi informasi, fhoto, video dll. hub.0813-7750-1213 STANIA INFO: fishing
close
BUTUH NIDI, SLO, KWH? ATAU PUNYA MASALAH KELISTRIKAN LAINYA? HUBUNGI PT.GOPAL.ID

www.staniacivil.com

- info seputar tehnik sipil dan kelistrikan -

www.stania-info.com

- berbagai menu informasi tersaji -

WARTA OJOL

-informasi seputar ojek online-

Showing posts with label fishing. Show all posts
Showing posts with label fishing. Show all posts

Saturday, June 28, 2025

Car Cek Link Berbahaya

Cara Cek Link Berbahaya dengan Mudah dan Aman
Sumber gambar : UICI.AC.ID




Stania-info - Di era digital yang semakin maju, link berbahaya menjadi salah satu ancaman terbesar bagi pengguna internet. Mulai dari phishing, malware, scam, hingga pencurian data, banyak orang yang menjadi korban karena tidak mengetahui cara memeriksa keamanan sebuah tautan.  

Artikel ini akan membahas cara cek link berbahaya secara efektif, sehingga Anda bisa terhindar dari risiko kejahatan cyber.  

promo shopee(klik disini)

1. Apa Itu Link Berbahaya?

Link berbahaya adalah tautan yang dirancang untuk menipu, mencuri data, atau menyebarkan malware. Beberapa ciri link berbahaya antara lain:  

  • URL mencurigakan (contoh: `http://bank-bni.secure-login[.]xyz`)
  • Menggunakan singkatan atau karakter aneh (contoh: `bit.ly/Sc4m-L1nk`)
  • Mengarah ke situs palsu yang mirip dengan website resmi
  • Meminta informasi sensitif seperti password, OTP, atau data kartu kredit  


2. Cara Mengecek Link Berbahaya

1.  Periksa URL dengan Cermat : 
  • Hindari link pendek(seperti bit.ly, tinyurl) karena bisa menyembunyikan URL asli.  
  • Cek domain website : pastikan nama situs benar (contoh: `https://www.bni.co.id`, bukan `bni-login[.]com`).
  • Waspada typo squatting (contoh: `facebok.com` alih-alih `facebook.com`).
2.  Gunakan Tools Pemeriksa Link  Beberapa alat online dapat membantu memindai keamanan link: 
3.   Jangan Klik Link Langsung
  • Arahkan kursor ke link (tanpa diklik) untuk melihat URL asli.  
  • Salin dan tempel link di notepad untuk memeriksa strukturnya.

4.   Aktifkan Proteksi Browser
  • Gunakan Google Safe Browsing (tersedia di Chrome & Firefox).
  • Pasang ekstensi keamanan seperti uBlock Origin atau Web of Trust (WOT).

5.   Waspada terhadap Social Engineering
  • Jangan mudah tergiur hadiah mencurigakan atau peringatan darurat palsu.
  • Jika ragu, verifikasi langsung ke situs resmi (ketik manual alamat website).  


3. Apa yang Harus Dilakukan Jika Terlanjur Mengklik Link Berbahaya?

  • Jangan masukkan data apa pun.
  • Scan perangkat dengan antivirus(seperti Malwarebytes atau Avast).
  • Ganti password jika sempat login di situs mencurigakan.
  • Aktifkan 2FA (Two-Factor Authentication) untuk keamanan ekstra.  


Kesimpulan

Dengan meningkatnya ancaman cyber, memeriksa link sebelum diklik adalah langkah penting untuk melindungi privasi dan keamanan digital. Gunakan **tools online, periksa URL, dan selalu waspada** terhadap tautan mencurigakan.  

Dengan menerapkan cara-cara di atas, Anda bisa terhindar dari malware, phishing, dan penipuan online. (Ast)

#KeamananInternet #CekLinkBerbahaya #AntiPhishing #CyberSecurity

Promo daster murah(klik disini)

Share:

Wednesday, April 23, 2025

MODUS FHISHING NONAKTIFKAN AKUN FACEBOOK

Waspada! Modus Phishing Ancam Nonaktifkan Akun Facebook Anda - Kenali Cirinya!
Direktorat tindak pidana siber

Pendahuluan

Halo pengguna Facebook! Akhir-akhir ini beberapa teman Facebookku menjadi korban fhising. Dari kejadian itu menginspirasiku untuk menulis artikel ini untuk membantu literasi kawan kawan yang masih asing dengan modus ini.

modus penipuan baru yang meresahkan di platform media sosial favorit kita. Mungkin Anda atau teman Anda pernah melihat postingan atau pesan yang menandai (tag) Anda, berisi peringatan bahwa akun Facebook Anda akan segera dinonaktifkan karena adanya laporan pelanggaran, seperti ujaran kebencian atau pelanggaran standar komunitas lainnya. Postingan tersebut biasanya mendesak Anda untuk segera mengklik sebuah link untuk melakukan verifikasi atau banding agar akun tidak diblokir.

Waspadalah! Ini adalah taktik phishing yang dirancang untuk mencuri data pribadi Anda. Artikel ini akan membahas tuntas mengenai modus penipuan ini, cara mengenalinya, dan apa yang harus dilakukan untuk melindungi akun Facebook Anda.

Bagaimana Modus Phishing "Penonaktifan Akun Facebook" Bekerja?

Modus ini cukup cerdik karena bermain dengan rasa takut pengguna kehilangan akses ke akun Facebook mereka. Berikut cara kerjanya:

 * Penyebaran Pesan/Postingan Palsu:

Pelaku membuat akun palsu atau bahkan menggunakan akun yang sudah berhasil diretas untuk menyebarkan postingan. Mereka seringkali menandai (tag) banyak pengguna secara acak atau teman dari akun yang diretas untuk jangkauan lebih luas.

 * Ancaman Mendesak:

Isi postingan dibuat seolah-olah resmi dari Facebook, menggunakan narasi ancaman seperti "Akun Anda akan dinonaktifkan permanen dalam 24 jam" atau "Terdeteksi aktivitas mencurigakan/laporan ujaran kebencian pada akun Anda".

 * Link Berbahaya (Phishing Link):

Inti dari penipuan ini adalah link yang disertakan. Link tersebut diarahkan ke situs web palsu yang tampilannya dibuat sangat mirip dengan halaman login atau pusat bantuan Facebook.

 * Pencurian Data:

Jika Anda mengklik link dan memasukkan informasi login (email/nomor telepon dan kata sandi) di halaman palsu tersebut, data Anda akan langsung terkirim ke pelaku. Mereka kemudian dapat mengambil alih akun Anda, menyalahgunakannya untuk penipuan lebih lanjut, atau mencuri informasi pribadi lainnya.


Ciri-ciri untuk Mengenali Penipuan Phishing Ini

Agar tidak terjebak, kenali tanda-tanda bahaya berikut:

 * Sumber Tidak Resmi: Pesan atau postingan tidak berasal dari notifikasi resmi Facebook di dalam aplikasi atau email dari alamat email Facebook yang sah (biasanya berakhiran @facebookmail.com). Pelaku sering menggunakan akun personal biasa atau halaman yang baru dibuat.

 * Bahasa Ancaman dan Mendesak: Penipu selalu menciptakan urgensi agar korban panik dan tidak sempat berpikir jernih. Kalimat seperti "segera", "24 jam", "akun akan dihapus" adalah ciri khasnya.



 * Permintaan Data Login Melalui Link Eksternal: Facebook tidak akan pernah meminta kata sandi Anda melalui postingan, pesan, atau link yang mengarah ke situs di luar domain resmi facebook.com. Verifikasi biasanya dilakukan langsung di dalam aplikasi atau situs resmi.

 * URL Link yang Mencurigakan: Sebelum mengklik, perhatikan baik-baik alamat URL link tersebut. Arahkan kursor ke link (jika di desktop) atau tekan tahan link (jika di mobile) untuk melihat pratinjau URL. Link phising seringkali menggunakan domain yang mirip tapi salah eja (misal: https://www.google.com/search?q=faceboook-login.com, fb-security-help.info) atau domain yang sama sekali tidak relevan.

 * Tata Bahasa dan Ejaan yang Buruk: Meskipun tidak selalu, banyak pesan phising ditulis dengan tata bahasa atau ejaan yang kurang baik.

 * Tag Massal yang Tidak Wajar: Jika Anda ditandai dalam sebuah postingan ancaman bersama puluhan atau ratusan orang lain yang tidak Anda kenal, ini adalah tanda bahaya besar.


Apa yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Postingan Phishing Ini?

 * JANGAN KLIK LINK APAPUN! Ini adalah langkah paling penting. Abaikan saja pesan atau postingan tersebut.

 * Laporkan Postingan/Pesan: Gunakan fitur "Laporkan Postingan" atau "Laporkan Pesan" di Facebook. Pilih kategori yang relevan, seperti "Spam" atau "Penipuan". Melaporkan membantu Facebook mengidentifikasi dan menghapus konten berbahaya serta akun pelaku.

 * Hapus Tag Diri Anda: Jika Anda ditandai, hapus tag nama Anda dari postingan tersebut untuk mencegah teman-teman Anda melihat dan mungkin ikut menjadi korban.

 * Blokir Akun Pelaku: Blokir akun yang mengirimkan pesan atau membuat postingan tersebut.

 * Peringatkan Teman: Jika Anda melihat teman Anda ditandai atau bahkan membagikan postingan serupa karena tertipu, segera beritahu mereka bahwa itu adalah penipuan.


Sudah Terlanjur Klik Link dan Memasukkan Data? Segera Lakukan Ini!

Jika Anda terlanjur mengklik link dan memasukkan data login, jangan panik. Segera lakukan langkah-langkah pemulihan berikut:

 * Ganti Kata Sandi Facebook Anda SEGERA: Gunakan kata sandi yang kuat dan unik, yang belum pernah Anda gunakan di platform lain.

 * Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA): Ini adalah lapisan keamanan tambahan yang sangat penting. Dengan 2FA, siapa pun yang mencoba login ke akun Anda dari perangkat baru harus memasukkan kode khusus yang dikirim ke ponsel Anda atau dihasilkan oleh aplikasi autentikator.

 * Periksa Aktivitas Login: Masuk ke Pengaturan Keamanan dan Login Facebook Anda. Tinjau daftar perangkat yang masuk dan lokasi login. Keluarkan (logout) semua sesi yang tidak Anda kenali.

 * Periksa Izin Aplikasi: Lihat aplikasi dan situs web apa saja yang terhubung ke akun Facebook Anda. Hapus akses untuk aplikasi yang tidak Anda kenali atau tidak lagi Anda gunakan.

 * Pindai Perangkat Anda: Jalankan pemindaian antivirus/antimalware di komputer atau ponsel Anda untuk memastikan tidak ada malware yang terinstal.


Tips Mencegah Menjadi Korban Phishing Facebook

 * Selalu Skeptis: Jangan mudah percaya pada pesan atau postingan yang mengancam atau meminta tindakan segera terkait akun Anda.

 * Login Hanya di Situs/Aplikasi Resmi: Selalu ketik facebook.com langsung di browser Anda atau gunakan aplikasi resmi Facebook untuk login. Jangan pernah login melalui link dari email, pesan, atau postingan yang mencurigakan.

 * Gunakan Keamanan Berlapis: Aktifkan Autentikasi Dua Faktor (2FA).

 * Perbarui Informasi Kontak: Pastikan email dan nomor telepon pemulihan akun Anda selalu terbaru.

 * Edukasi Diri dan Orang Lain: Bagikan informasi tentang modus penipuan seperti ini kepada teman dan keluarga.


Kesimpulan

Modus phishing dengan ancaman penonaktifan akun Facebook adalah taktik licik yang memanfaatkan ketakutan pengguna. Dengan mengenali ciri-cirinya dan selalu waspada terhadap link atau pesan mencurigakan, Anda dapat melindungi akun Anda dari pembajakan. Ingatlah, keamanan akun dimulai dari kehati-hatian Anda sendiri. Jangan pernah membagikan informasi login Anda sembarangan dan selalu gunakan fitur keamanan yang disediakan oleh Facebook. Tetap aman saat berselancar di dunia maya!

Semoga bermanfa'at.


Share:

Wednesday, April 16, 2025

Waspada aplikasi jahat

Waspada! Aplikasi Jahat Ini Bisa Kuras Rekening Bank Anda Diam-diam
Sumber gambar : ilogo indonesia

Halo Sobat Digital!

Di era serba canggih ini, smartphone sudah seperti dompet digital kita. Mulai dari belanja online, bayar tagihan, hingga transfer uang, semua bisa dilakukan lewat genggaman tangan. Tapi, kemudahan ini bukannya tanpa risiko. Di balik layar, ada ancaman tersembunyi: aplikasi berbahaya yang dirancang khusus untuk menguras isi rekening bank kita!

Bagaimana Aplikasi Jahat Ini Bekerja?

Penjahat siber terus mencari cara baru untuk menipu korbannya. Beberapa modus operandi yang sering digunakan aplikasi jahat penguras rekening antara lain:

 * Penyamaran (Phishing): Aplikasi ini seringkali meniru tampilan aplikasi resmi yang populer, seperti aplikasi mobile banking, e-wallet, layanan kurir, bahkan undangan pernikahan digital atau file APK tagihan palsu yang dikirim via chat. Tujuannya agar kita terkecoh dan menginstalnya.

 * Malware Tersembunyi: Setelah terinstal, aplikasi ini bisa menyuntikkan malware jenis Trojan atau Keylogger. Trojan bisa memberikan akses jarak jauh ke HP kita, sementara Keylogger merekam setiap ketukan jari kita di keyboard, termasuk saat memasukkan username, password, atau PIN mobile banking.

 * Meminta Izin Berlebihan (Excessive Permissions): Saat instalasi atau penggunaan pertama, aplikasi jahat akan meminta izin akses yang sebenarnya tidak relevan dengan fungsinya. Contoh paling berbahaya adalah izin akses SMS (untuk mencuri kode OTP), Accessibility Service (untuk mengontrol layar dan melakukan transaksi tanpa sepengetahuan kita), kontak, atau penyimpanan.

 * Tampilan Login Palsu: Beberapa aplikasi menampilkan halaman login palsu yang sangat mirip dengan halaman login bank atau e-wallet asli. Jika kita memasukkan data di sana, kredensial kita akan langsung dicuri.

 * Social Engineering: Seringkali penyebaran aplikasi ini disertai iming-iming hadiah, diskon besar, ancaman palsu, atau pesan yang bersifat mendesak agar korban panik dan tanpa pikir panjang mengklik tautan atau menginstal aplikasi dari sumber tidak dikenal.

Ciri-ciri Anda Mungkin Telah Menginstal Aplikasi Berbahaya:

 * Baterai Boros Tiba-tiba: Aplikasi jahat sering berjalan di latar belakang dan menguras daya.

 * Performa HP Melambat: Aktivitas malware memakan sumber daya HP.

 * Kuota Internet Cepat Habis: Aplikasi mengirimkan data curian ke server penjahat.

 * Muncul Iklan Pop-up Aneh: Terlalu banyak iklan yang tidak relevan atau muncul di tempat tak terduga.

 * Ada Aplikasi Asing Terinstal: Muncul aplikasi yang tidak Anda ingat pernah menginstalnya.

 * Permintaan Izin Aneh: Aplikasi kalkulator meminta izin akses SMS? Patut curiga!

 * Transaksi Mencurigakan: Tanda paling jelas adalah adanya transaksi tidak dikenal di rekening bank atau e-wallet Anda.

Bagaimana Cara Melindungi Diri?

Jangan panik! Ada langkah-langkah preventif yang bisa kita lakukan:

 * Instal Hanya dari Sumber Resmi: Selalu unduh aplikasi dari Google Play Store (untuk Android) atau Apple App Store (untuk iOS). Hindari menginstal file .apk dari sumber tidak dikenal atau tautan mencurigakan.

 * Periksa Izin Aplikasi dengan Seksama: Sebelum memberikan izin, pikirkan apakah izin tersebut benar-benar dibutuhkan oleh aplikasi. Jika ragu, jangan berikan izin atau batalkan instalasi. Terutama waspadai izin Aksesibilitas (Accessibility) dan SMS.

 * Baca Ulasan dan Cek Reputasi Developer: Lihat apa kata pengguna lain. Aplikasi dengan banyak ulasan negatif atau developer yang tidak jelas sebaiknya dihindari.

 * Selalu Update Sistem Operasi dan Aplikasi: Pembaruan seringkali berisi perbaikan keamanan untuk menutup celah yang bisa dimanfaatkan penjahat.

 * Gunakan Keamanan Berlapis: Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) di aplikasi perbankan dan e-wallet Anda. Gunakan password yang kuat dan berbeda untuk setiap akun penting.

 * Instal Aplikasi Keamanan (Antivirus): Gunakan aplikasi antivirus mobile dari vendor terpercaya dan lakukan pemindaian secara berkala.

 * Waspadai Tautan dan Lampiran: Jangan sembarangan mengklik tautan atau mengunduh lampiran dari email, SMS, atau pesan chat yang tidak dikenal atau mencurigakan.

 * Pantau Aktivitas Rekening Secara Rutin: Cek mutasi rekening dan saldo secara berkala untuk mendeteksi transaksi janggal sedini mungkin.

 * Jangan Pernah Bagikan Kode OTP: Kode OTP (One-Time Password) bersifat rahasia. Jangan berikan kepada siapapun, bahkan yang mengaku sebagai pihak bank.

Jika Terlanjur Terinfeksi, Apa yang Harus Dilakukan?

 * Segera putuskan koneksi internet HP Anda (matikan data seluler dan Wi-Fi).

 * Uninstall aplikasi yang dicurigai sebagai penyebabnya.

 * Jalankan pemindaian penuh dengan aplikasi antivirus Anda.

 * Segera ganti password mobile banking, email, dan akun penting lainnya menggunakan perangkat yang berbeda (misalnya laptop atau HP lain yang aman).

 * Hubungi bank Anda secepatnya untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta pemblokiran sementara jika diperlukan.

 * Jika perlu, lakukan reset pabrik (factory reset) pada HP Anda setelah mencadangkan data penting (pastikan data cadangan tidak terinfeksi).

Penutup

Kejahatan siber akan terus berkembang, tetapi dengan kewaspadaan dan pengetahuan yang cukup, kita bisa meminimalkan risikonya. Selalu berhati-hati saat mengunduh dan menggunakan aplikasi di smartphone Anda. Jangan sampai kemudahan teknologi justru membawa kerugian finansial.

Semoga artikel ini bermanfaat!


Share:

Saturday, March 29, 2025

MALWARE NYAMAR DIAPLIKASI RESMI, WASPADALAH.

MALWARE NYAMAR DIBALIK APLIKASI RESMI DIPLAY STORE
sumber gambar : canva

Stania-info.com - Malware adalah Sejenis perangkat lunak yang sengaja dirancang untuk menyebabkan kerusakan pada komputer atau jaringan komputer Berbagai jenis malware ada, termasuk virus komputer, cacing komputer, kuda troya, perangkat pemeras, perangkat pengintai, perangkat lunak beriklan, dan scareware.
peneliti ThreatLabz berhasil mendeteksi setidaknya 50 aplikasi pengunduh Malware di Google Play Store.

Malware Joker

Joker merupakan salah satu jenis malware paling tend diantara yang menargetkan perangkat ponsel pintar. 

Malware ini dirancang khusus untuk menjadi pencuri pesan,daftar kontak, password diponsel yang berhasil dia rasuki. Lalu menyalahgunakan data-data pemilik ponsel untuk didaftarkan kelayanan protokol aplikasi nirkabel(WAP)

Malware jenis ini selalu mendapatkan cara untuk bisa lolos ke toko aplikasi resmi Google atau play store.

ini daftar aplikasi yang sudah dirasuki malware :

1. Simple Note Scanner
2. Universal PDF Scanner
3. Private Messenger
4. Premium SMS
5. Smart Messages
6. Text Emoji SMS
7. Blood Pressure Checker
8. Funny Keyboard
9. Memory Silent Camera
10. Custom Themed Keyboard
11. Light Messages
12. Themes Photo Keyboard
13. Send SMS
14. Themes Chat Messenger
15. Instant Messenger
16. Cool Keyboard
17. Fonts Emoji Keyboard
18. Mini PDF Scanner
19. Smart SMS Messages
20. Creative Emoji Keyboard
21. Fancy SMS
22. Fonts Emoji Keyboard
23. Personal Message
24. FunnyEmojiMessage
25. Magic Photo Editor
26. Professional Messages
27. All Photo Translator
28. ChatSMS
29. SmileEmoji
30. Wow Translator
31. All Language Translate
32. Cool Messages
33. Blood Pressure Diary
34. Chat TextSMS
35. Hi TextSMS
36. EmojiTheme Keyboard
37. iMessager
38. TextSMS
39. Camera Translator
40. Come Messages
41. Painting Photo Editor
42. Rich Theme Message
43. Quick Talk Message
44. AdvancedSMS
45. Professional Messenger
46. Classic Game Messenger
47. Style Message
48. Private Game Messages
49. TimestampCamera
50. Social Message

Malware Facestealer

Malware ini menargetkan pengguna Facebook dengan metode layar login palsu. Zscaler memberi contoh app-nya adalah Vanilla Snapp.

Setelah ponsel terinfeksi, pengguna diminta untuk masuk ke Facebook dan tidak dapat menggunakan aplikasi tanpa memasukkan kredensial mereka. Setelah login berhasil, kredensial serta token autentikasi dicuri oleh pembuat malware

Malware Coper

Coper terkenal menargetkan aplikasi perbankan di Eropa, Australia, dan Amerika Selatan dengan cara menyamar sebagai aplikasi yang sah di Google Play Store. Misalnya, Unicc QR Scanner.

Setelah diunduh, aplikasi ini melepaskan infeksi malware Coper yang mampu mencegat dan mengirim pesan teks SMS, membuat permintaan USSD (Unstructured Supplementary Service Data) untuk mengirim pesan, keylogging, mengunci/membuka kunci layar perangkat.

Setelah itu, melakukan hacker melakukan serangan yang berlebihan, hingga mengambil kendali dan mendapatkan informasi dan akses  untuk mencuri uang dari korban.

Cara menghindari malware di Play Store

1. Jangan memasang aplikasi yang tidak perlu, tidak tepercaya, dan tidak diperiksa di perangkat seluler Anda. Tetap berpegang pada sumber dan penyedia yang Anda kenal dan percayai.

2. Cari aplikasi dengan jumlah pemasangan yang sangat tinggi dan ulasan positif

3. Cari aplikasi yang direkomendasikan oleh sumber yang Anda percayai dan juga menampilkan banyak pemasangan dan ulasan positif.

Semoga bermanfa'at (clou)

Share:

Ciri ciri perangkat dihack

 Ciri-Ciri Perangkat Kita Di-Hack dan Cara Mengatasinya  

Stania-info - Pangkalpinang - Di era digital yang semakin canggih, keamanan perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, atau tablet menjadi hal yang sangat penting. Sayangnya, banyak pengguna tidak menyadari bahwa perangkat mereka telah diretas (hacked) oleh pihak tidak bertanggung jawab.  


apa saja ciri-ciri perangkat kita di-hack?

Berikut tanda-tandanya beserta solusi untuk mengamankan data Anda!  

1. Performa Perangkat Tiba-tiba Melambat

Jika perangkat Anda tiba-tiba menjadi sangat lambat, sering hang, atau cepat panas tanpa alasan yang jelas, bisa jadi ada malware atau spyware yang berjalan di latar belakang.  

Solusi:
- Gunakan antivirus terpercaya untuk scan malware.  
- Tutup aplikasi yang tidak digunakan.  
- Periksa penggunaan RAM dan CPU di pengaturan sistem.  

Baca juga ; malware

2. Baterai Cepat Habis Padahal Tidak Digunakan

Malware sering bekerja di belakang layar dan menguras daya baterai secara signifikan. Jika baterai Anda cepat terkuras meskipun tidak digunakan aktif, waspadai adanya aktivitas mencurigakan.  

Solusi: 
- Periksa aplikasi yang mengonsumsi baterai tinggi di pengaturan.  
- Uninstall aplikasi mencurigakan.  
- Update sistem operasi ke versi terbaru.  


3. Muncul Pop-up atau Iklan Tiba-tiba

Jika Anda sering melihat iklan pop-up yang mengganggu, terutama di luar aplikasi browser, kemungkinan perangkat Anda terinfeksi adware.  

Solusi:
- Gunakan browser dengan fitur pemblokir iklan (AdBlock).  
- Hindari mengklik pop-up mencurigakan.  
- Reset pengaturan browser ke default.  


4. Data Internet Meningkat Drastis Tanpa Sebab

Jika kuota internet Anda tiba-tiba habis tanpa penggunaan yang wajar, bisa jadi ada aplikasi jahat yang mengirim data secara diam-diam.  

Solusi:
- Cek penggunaan data di pengaturan jaringan.  
- Matikan latar belakang data untuk aplikasi mencurigakan.  
- Gunakan VPN untuk mengamankan koneksi.  


5. Akun Media Sosial atau Email Mengirim Pesan Tanpa Sepengetahuan Anda

Jika teman atau keluarga menerima pesan aneh dari akun Anda, kemungkinan akun Anda telah diretas.  

Solusi:
- Segera ganti password dan aktifkan two-factor authentication (2FA)  
- Periksa aktivitas login terakhir di pengaturan akun.  
- Log out dari semua perangkat yang terhubung.  


6. Aplikasi Tidak Dikenal Terinstall Sendiri

Beberapa malware dapat menginstal aplikasi tanpa izin pengguna. Jika ada aplikasi aneh yang muncul di perangkat, segera hapus!  

Solusi: 
- Uninstall aplikasi mencurigakan.  
- Nonaktifkan opsi "Install dari sumber tidak dikenal" di pengaturan keamanan.  
- Scan perangkat dengan antivirus.  


7. Pengalihan ke Situs Web Mencurigakan (Phishing)

Jika browser sering dialihkan ke situs tidak dikenal, mungkin ada phishing malware yang mengincar data pribadi Anda.  

Solusi:
- Clear cache dan history browser.  
- Gunakan browser dengan proteksi phishing.  
- Jangan masukkan data sensitif di situs tidak terpercaya.  

Baca juga : fishing

Cara Mencegah Perangkat Diretas 

  1. Gunakan Password Kuat & 2FA
  2. Update Sistem & Aplikasi Secara Berkala.
  3.  Hindari Klik Link atau Download dari Sumber Tidak Jelas.
  4. Gunakan Antivirus & Firewall.
  5. Backup Data Penting Secara Berkala  


Kesimpulan

Jika perangkat Anda menunjukkan ciri-ciri di atas, segera ambil tindakan untuk mengamankannya. Keamanan digital adalah tanggung jawab setiap pengguna, jadi selalu waspada terhadap ancaman siber!  

Dengan mengetahui tanda-tanda perangkat diretas dan cara mengatasinya, Anda bisa lebih waspada dan terhindar dari serangan siber yang merugikan! Semoga bermanfa'at.

Sumber gambar : bhineka.com

Share:

Wednesday, March 26, 2025

Jenis-jenis-cyber-crime

 Jenis-Jenis Cyber Crime dan Cara Kerjanya
sumber gambar : kompas.com

Pangkalpinang - Cyber crime atau kejahatan siber adalah tindakan kriminal yang dilakukan menggunakan teknologi komputer atau internet. Kejahatan ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan menimbulkan kerugian besar bagi individu, perusahaan, hingga pemerintah.  

Dalam artikel ini, kita akan membahas jenis-jenis cyber crime beserta cara kerjanya untuk membantu Anda memahami ancaman digital dan cara mencegahnya.  


1. Phishing

Apa Itu Phishing?
Phishing adalah teknik penipuan di mana pelaku menyamar sebagai pihak yang terpercaya (seperti bank, e-commerce, atau instansi resmi) untuk mencuri data sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, atau informasi pribadi.
  
Cara Kerja Phishing
- Pelaku mengirim email atau pesan palsu yang terlihat resmi.  
- Korban diminta mengklik link berbahaya yang mengarah ke situs web tiruan.  
- Jika korban memasukkan data data pribadinya, maka informasi tersebut langsung dicuri oleh pelaku. 

Contoh Phishing
- Email palsu dari "bank" yang meminta verifikasi akun.  
- Pesan WhatsApp berisi link unduhan berbahaya.  

Baca juga : waspada fishing


2. Malware (Perangkat Lunak Berbahaya)  

Apa Itu Malware? 
Malware adalah program jahat yang dirancang untuk merusak, mencuri data, atau mengambil alih sistem. Jenis malware meliputi virus, worm, trojan, ransomware, dan spyware
 
Cara Kerja Malware  
- Menyebar melalui unduhan file, email, atau situs web yang sudah terinfeksi.  
- Menginfeksi sistem dan mencuri data tanpa sepengetahuan korban.  
- Beberapa malware seperti ransomware mengenkripsi data dan meminta tebusan.  

Contoh Serangan Malware
- Ransomware WannaCry yang mengunci data korban.  
- Spyware yang merekam aktivitas keyboard (keylogger).  

Baca juga: malware


3. Hacking (Peretasan)

Apa Itu Hacking?  
Hacking adalah tindakan masuk secara paksa ke sistem komputer atau jaringan untuk mencuri data, mengubah informasi, atau melumpuhkan layanan.  

Cara Kerja Hacking  
- Eksploitasi celah keamanan (vulnerability) di sistem.  
- Brute force attack (menebak password berulang kali).  
- Social engineering (memengaruhi korban untuk memberikan akses).  

Contoh Kasus Hacking  
- Peretasan akun media sosial selebriti.  
- Serangan DDoS (Distributed Denial of Service) yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu.  

Baca juga : link berbahaya


4. Identity Theft (Pencurian Identitas)  

Apa Itu Identity Theft?  
Pencurian identitas terjadi ketika pelaku menggunakan data pribadi korban (seperti KTP, nomor rekening, atau NPWP) untuk melakukan penipuan.  

Cara Kerja Identity Theft  
- Mencuri data melalui phishing, malware, atau pembobolan database.  
- Membuat akun palsu atau transaksi atas nama korban.  

Contoh Kasus Identity Theft  
- Pembukaan rekening bank palsu.  
- Pengajuan pinjaman online dengan identitas curian.  


5. Cyberbullying

Apa Itu Cyberbullying?
Cyberbullying adalah pelecehan atau intimidasi melalui media digital seperti media sosial, pesan, atau forum online.  

Cara Kerja Cyberbullying  
- Penyebaran konten memalukan atau hoaks.  
- Ancaman atau komentar kasar secara online.  

Contoh Cyberbullying 
- Penyebaran foto pribadi tanpa izin.  
- Komentar kebencian di media sosial.  


6. Carding (Penipuan Kartu Kredit)

Apa Itu Carding?  
Carding adalah kejahatan pencurian dan penyalahgunaan data kartu kredit/debit untuk transaksi ilegal.  

Cara Kerja Carding 
- Mencuri data kartu melalui skimming, phishing, atau malware.  
- Menggunakan data tersebut untuk belanja online atau dijual di dark web.  

Contoh Kasus Carding
- Pembelian barang mewah dengan kartu kredit curian.  
- Penjualan data kartu di forum underground.  


Cara Mencegah Cyber Crime

1. Gunakan password kuat dan autentikasi dua faktor (2FA).  
2. Hindari mengklik link mencurigakan di email atau pesan.  
3. Update software & antivirus secara berkala.  
4. Backup data penting untuk menghindari ransomware.  
5. Waspada terhadap permintaan data pribadi yang tidak wajar.  


Kesimpulan

Cyber crime terus berkembang dengan teknik yang semakin canggih. Dengan memahami jenis-jenis cyber crime dan cara kerjanya, Anda dapat lebih waspada dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. Selalu tingkatkan keamanan digital Anda untuk menghindari menjadi korban kejahatan siber. (Clou)


#CyberCrime #KeamananDigital #Phishing #Malware #Hacking 

*Artikel ini SEO-friendly dengan: 
✔ Keyword-targeted (cyber crime, jenis cyber crime, cara kerja hacking)  
✔ Struktur heading (H2, H3) yang jelas  
✔ Daftar dan penjelasan singkat  
✔ Internal & external linking (jika diperlukan)  
✔ Meta description yang informatif  
Share:

UU ITE

UU ITE: Pengertian, Contoh Pelanggaran, dan Sanksi Hukumnya 

Pengertian UU ITE 

UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) adalah peraturan hukum Indonesia yang mengatur aktivitas digital, termasuk transaksi elektronik, kejahatan siber, dan konten online. Undang-undang ini pertama kali diresmikan sebagai UU No. 11 Tahun 2008 dan diperbarui melalui UU No. 19 Tahun 2016. 


Download UU ITE 2024


Tujuan UU ITE adalah:  

- Melindungi data pribadi pengguna internet.  
- Mencegah penyebaran konten ilegal (hoaks, ujaran kebencian, pencemaran nama baik).  
- Memberikan kepastian hukum dalam transaksi digital.  


Contoh Pelanggaran UU ITE & Sanksinya

1. Pencemaran Nama Baik (Pasal 27 Ayat 3) 

Contoh Kasus:
- Menulis status di media sosial yang menuduh seseorang melakukan korupsi tanpa bukti.  
- Menyebarkan kabar burung (gossip) yang merusak reputasi orang lain.  
Sanksi Hukum: 
- Penjara maksimal 4 tahun  
- Denda hingga Rp 750 juta 

2. Penyebaran Hoaks (Pasal 28 Ayat 1)  

Contoh Kasus: 
- Membagikan berita palsu tentang bencana alam yang menyebabkan kepanikan.  
- Memviralkan informasi kesehatan yang tidak benar (misalnya vaksin berbahaya).  
Sanksi Hukum:  
- Penjara maksimal 6 tahun 
- Denda hingga Rp 1 miliar  

3. Ujaran Kebencian (Hate Speech – Pasal 28 Ayat 2)

Contoh Kasus:  
- Posting komentar rasis terhadap suku atau agama tertentu.  
- Menghina kelompok tertentu di Twitter/X atau Facebook.  
Sanksi Hukum: 
- Penjara maksimal 6 tahun
- Denda hingga Rp 1 miliar  

4. Peretasan & Kebocoran Data (Pasal 30 & 32)  

Contoh Kasus: 
- Membobol akun bank orang lain.  
- Menjual data pribadi dari hasil hacking.  
Sanksi Hukum: 
- Penjara maksimal 8 tahun  
- Denda hingga Rp 2 miliar  


Tips Hindari Pelanggaran UU ITE

✅ Verifikasi informasi sebelum membagikan.  
✅ Hindari komentar provokatif yang mengandung SARA.  
✅ Gunakan bahasa sopan saat berdebat di media sosial.  
✅ Laporkan konten ilegal ke Kementerian Kominfo (https://kominfo.go.id).  


Kesimpulan  

UU ITE dibuat untuk menjaga keamanan dan ketertiban di dunia digital. Namun, seringkali pasal-pasalnya digunakan secara **kontroversial**, seperti dalam kasus pencemaran nama baik yang menjerat kritikus pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi pengguna internet untuk **bijak dalam bermedia sosial** dan memahami batasan hukum di ruang digital. (Clou


*Butuh konsultasi hukum terkait UU ITE?** Hubungi pengacara siber atau akses [situs resmi Kominfo](https://kominfo.go.id) untuk informasi lebih lanjut.  

*Artikel ini ditulis untuk edukasi hukum. Ingin update info UU ITE terbaru? Ikuti media sosial kami atau subscribe newsletter! 

#contoh pelanggaran UU ITE
#hukuman UU ITE
#pasal pencemaran nama baik
#kasus UU ITE.  


Share:

Daster elegan

https://s.shopee.co.id/gEdPxxmS1

OBJEK WISATA

BUTUH TUKANG BANGUNAN??

ardy stania sukses

YOUTUBE

Translate