pantau dan dukung situs berita STANIA-INFO.COM dengan menekan tombol ikuti dibawah halaman ini # untuk promosi,pemberitaan,claim,dll hub.081377501213 # bagi masyarakat yang memiliki informasi penting, peristiwa, berbagi informasi, fhoto, video dll. hub.0813-7750-1213 SEJARAH WHATSAPP ~ STANIA INFO
close
BUTUH NIDI, SLO, KWH? ATAU PUNYA MASALAH KELISTRIKAN LAINYA? HUBUNGI PT.GOPAL.ID

Thursday, June 26, 2025

SEJARAH WHATSAPP

Mengungkap Sejarah WhatsApp: Dari Awal Sederhana hingga Akuisisi Fenomenal oleh Facebook (Meta)
Sumber gambar : simplyfreshlaundry.com

Stania info - Siapa yang tidak kenal WhatsApp hari ini? Aplikasi dengan logo gagang telepon berwarna hijau ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari komunikasi digital kita. Dari obrolan keluarga, koordinasi pekerjaan, hingga berbagi momen dengan teman, WhatsApp adalah andalan.

Namun, pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana aplikasi perpesanan paling populer di dunia ini bermula? Kisahnya adalah perpaduan antara inovasi, penolakan, dan salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah teknologi.

Mari kita telusuri jejak sejarah WhatsApp dari awal berdirinya hingga menjadi bagian dari kerajaan Meta.

https://s.shopee.co.id/VvDD82ObT

Awal Mula: Ide yang Lahir dari Kekecewaan

Kisah WhatsApp dimulai dari dua orang sahabat, Brian Acton dan Jan Koum. Keduanya adalah veteran Yahoo! yang menghabiskan total 20 tahun bekerja di perusahaan internet raksasa tersebut. Pada tahun 2007, mereka memutuskan untuk keluar dan mencari angin segar.

Ironisnya, setelah meninggalkan Yahoo!, keduanya sempat melamar pekerjaan di Facebook dan ditolak. Siapa sangka, perusahaan yang menolak mereka kelak akan membeli karya mereka dengan harga fantastis.

Ide WhatsApp lahir dari Jan Koum pada awal 2009. Setelah membeli iPhone, ia menyadari potensi besar dari App Store yang saat itu masih baru. Koum membayangkan sebuah aplikasi yang dapat menampilkan status di samping nama kontak seseorang di buku telepon. Misalnya, "Sedang rapat", "Baterai lemah", atau "Sedang di gym". Inilah cikal bakal nama "WhatsApp", yang terdengar seperti "What's up".

Pada 24 Februari 2009, Jan Koum secara resmi mendirikan WhatsApp Inc. di California.

Dari Status Menjadi Aplikasi Perpesanan

Versi awal WhatsApp sebenarnya belum fokus pada perpesanan. Aplikasi ini sering crash dan tidak terlalu populer. Koum bahkan sempat merasa putus asa dan ingin menyerah.

Namun, Brian Acton mendorongnya untuk terus mencoba. Titik baliknya datang ketika Apple meluncurkan fitur push notification. Koum menyadari bahwa setiap kali pengguna mengubah status mereka, jaringan pertemanan mereka akan mendapatkan notifikasi. Secara tidak sengaja, pengguna mulai memanfaatkan fitur ini untuk berkomunikasi satu sama lain, seperti "Hey, kamu di mana?"

Melihat perilaku ini, Koum dan Acton menyadari potensi sebenarnya: mengubah WhatsApp menjadi platform perpesanan instan. Pada Juni 2009, mereka merilis WhatsApp 2.0 dengan fungsionalitas pesan, dan jumlah penggunanya meroket hingga 250.000 dalam waktu singkat.

Filosofi utama mereka sederhana namun kuat:

  • Tanpa Iklan: Mereka benci iklan dan berjanji aplikasi mereka akan bebas iklan.
  • Fokus pada Pengalaman Pengguna: Antarmuka yang bersih, cepat, dan andal.
  • Privasi: Menjaga data pengguna tetap aman.

Momen Paling Krusial: Akuisisi oleh Facebook

Pertumbuhan WhatsApp yang eksplosif menarik perhatian banyak raksasa teknologi, termasuk Google dan Facebook. Mark Zuckerberg, CEO Facebook, melihat WhatsApp bukan hanya sebagai ancaman, tetapi juga sebagai peluang emas untuk mendominasi lanskap komunikasi mobile.

Setelah serangkaian negosiasi, kesepakatan itu akhirnya terjadi.

Pada 19 Februari 2014, Facebook secara resmi mengumumkan akuisisi WhatsApp dengan nilai yang menggemparkan dunia: $19 miliar (sekitar Rp 220 triliun pada saat itu). Ini menjadi salah satu akuisisi terbesar dalam sejarah industri teknologi.

Kala itu, Facebook berjanji bahwa WhatsApp akan tetap beroperasi secara independen dan mempertahankan prinsipnya untuk tidak menayangkan iklan.

Era Baru di Bawah Facebook (Kini Meta)

Setelah diakuisisi, perkembangan WhatsApp semakin pesat dengan dukungan sumber daya dari Facebook (yang kemudian berganti nama menjadi Meta pada 2021). Beberapa fitur besar yang kita nikmati saat ini lahir di era ini:

  • Panggilan Suara dan Video: Mengubah WhatsApp dari sekadar aplikasi teks menjadi platform komunikasi lengkap.
  • Enkripsi End-to-End (2016): Sebuah langkah besar untuk keamanan, memastikan hanya pengirim dan penerima yang bisa membaca pesan.
  • WhatsApp Web & Desktop: Memudahkan pengguna untuk mengakses akun mereka dari komputer.
  • Status WhatsApp: Fitur yang terinspirasi dari Instagram Stories, memungkinkan pengguna berbagi foto dan video yang hilang setelah 24 jam.
  • WhatsApp Business: Menyediakan platform bagi usaha kecil dan menengah untuk berkomunikasi dengan pelanggan mereka.

Meskipun sukses, perjalanan di bawah Facebook tidak mulus. Kedua pendiri, Brian Acton dan Jan Koum, akhirnya meninggalkan perusahaan pada 2017 dan 2018. Alasan utamanya adalah perbedaan visi dengan manajemen Facebook terkait privasi pengguna dan rencana monetisasi aplikasi.

Warisan dan Masa Depan WhatsApp

Sejarah WhatsApp adalah bukti nyata bahwa sebuah ide sederhana yang dieksekusi dengan baik dapat mengubah dunia. Dari aplikasi status yang hampir gagal, WhatsApp bertransformasi menjadi tulang punggung komunikasi bagi lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia.

Di bawah naungan Meta, WhatsApp terus berevolusi dengan penambahan fitur seperti Komunitas, Saluran (Channels), dan integrasi pembayaran. Meskipun tantangan terkait privasi dan monetisasi akan selalu ada, warisan Jan Koum dan Brian Acton telah terukir dalam sejarah: menghubungkan dunia dengan cara yang simpel, cepat, dan personal.


Tips SEO Tambahan untuk Blog Anda:

  1. Gunakan Gambar: Tambahkan 1-2 gambar relevan di dalam artikel (misalnya, foto pendiri atau screenshot versi lama WhatsApp jika ditemukan) dengan mengisi alt text yang deskriptif.
  2. Internal Linking: Jika Anda punya artikel lain tentang teknologi atau media sosial, tautkan di dalam artikel ini. Contoh: "seperti yang kita lihat pada fitur Stories di platform Meta lainnya, Instagram..." (tautkan ke artikel Instagram Anda).
  3. Judul yang Menarik: Judul di atas sudah dioptimalkan untuk menarik perhatian dan mengandung kata kunci utama.
  4. Struktur Heading: Artikel ini menggunakan struktur H1, H2, dan H3 (melalui format tebal sebagai sub-sub judul) yang baik untuk keterbacaan oleh mesin pencari dan manusia.
  5. Kata Kunci: Kata kunci seperti "Sejarah WhatsApp", "diakuisisi Facebook", "Jan Koum", "Brian Acton", "Meta", dan "aplikasi perpesanan" telah disebar secara alami di seluruh artikel.

Semoga bermanfa'at!

gambar profil
Share:
pangkalpinang Pangkal Pinang, Kota Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, Indonesia

0 comments:

Post a Comment

Daster elegan

https://s.shopee.co.id/gEdPxxmS1

OBJEK WISATA

BUTUH TUKANG BANGUNAN??

ardy stania sukses

YOUTUBE

Translate