sumber gambar : kinemaster |
Stania-info.com - Mungkin dulu kamu pernah mendengar teori yang mengatakan bahwa jejak putih dari pesawat tersebut adalah bahan kimia yang dapat membuat kita sakit. Tetapi, kenyataannya tidak seperti itu, lho.
Ada alasan ilmiah kenapa pesawat meninggalkan jejak putih di langit.
Dikutif dari laman Travel and Leisure, fenomena jejak putih tersebut dikenal dengan nama jejak kondensasi pesawat terbang atau condensation trail (contrails).
Ini merupakan hasil dari pengembunan udara dengan kadar air tinggi yang bergesekan dengan mesin pesawat. Ada juga yang menyebutnya dengan vapor trails tapi jika bentuknya mulai berpendar atau melebar seperti awan biasa juga disebut dengan aviaticus cloud.
Contrails biasanya terjadi saat pesawat terbang di ketinggian lebih dari 16000 kaki (sekitar 5.000 meter).
Sebab, pada ketinggian tersebut suhu panas di mesin pesawat bertabrakan langsung dengan udara di luar pesawat yang super dingin. Semakin tinggi pesawat terbang, suhu udara di sekitarnya juga semakin dingin dan membuat contrails terbentuk.
Udara dingin membuat uap air yang terkandung dalam sisa pembakaran bahan bakar pesawat berubah jadi tetes air atau butiran es.
Karena jumlahnya banyak, uap air tersebut terkumpul dan kita bisa melihat jejak pesawat berwarna putih di angkasa.
Sebenarnya jejak putih tersebut mirip dengan asap kendaraan alat transportasi yang ada di darat. Asap dari pesawat ini terbentuk dari debu, panas, dan uap air.
Walau demikian, contrails tidak bisa disamakan dengan asap yang memang sengaja dikeluarkan oleh pesawat terbang lainnya.
Semoga bermanfa'at.(clou)
0 comments:
Post a Comment